Laman

Kamis, 22 Desember 2011

ChemPup, Applet Kimia pada Puppy Linux

Posted on  
Sebenarnya saya berharap banyak dari informasi yang saya peroleh terkait dengan ChemPup. ChemPup adalah sebuah applet dari beberapa software kimia yang bisa digunakan secara gratis. Saya menduga itu aplikasi kecil yang powerfull yang berbeda dengan aplikasi kimia pada umumnya. Ternyata Chempup hanyalah kumpulan software kimia dari software yang sudah ada sebelumnya. Itupun terbundel dalam sistem operasi linux, Puppy Linux 4.2.1. Memang untuk menggunakannya kita tidak perlu menginstall Linxu itu ke komputer kita, cukup run cd live saja dengan memasukkan CD Chempup itu dengan menyeting booting pertama dari CD drive atau Usb drive dari bios komputer kita.
Tampilannya seperti yang ada pada screenshoot web resminya adalah seperti gambar berikut:

Software-software kimia yang terbundel dalam chempup itu sesungguhnya bisa saja kita tambahkan ke dalam sistem operasi linux lainnya, dan beberapa juga bisa dipasang (di-install) pada sistem operasi windows. Artinya saya tidak melihat kelebihan yang luar biasa pada Chempup itu. Apalagi kalau kita (di Indonesia)  belum terbiasa dengan linux karena microsoft minded, maka Chempup bukan hal yang user friendly. Tapi itu hanya sekedar pembiasaan saja. Untuk digunakan dalam pembelajaran di kelas Chempup masih kalah mudah dibandingkan kita menggunakan software kimia yang terinstall pada OS yang kebanyakan orang pakai :) .
Dari segi jumlah software yang tersedia jumlahnya juga belum begitu banyak. Bahkan ada aplikasi yang belum siap gunakan dalam edisi kali ini, tapi sudah terpampang ada seperti BK Chem. Menurut penilaian saya Chempup ini sangat cocok jika kelak di Indonesia dilakukan pengetatan penggunaan OS yang harus berlicensi mahal. Itu akan memaksa orang untuk mau menggunakan Chempup sebagai alternatif untuk penggunaan aplikasi kimia yang gratis. Ingat itu adalah alternatif, sebab aplikasi yang dibendal dalam Chempup bisa kita pasang pada OS linux lainnya.
Memang kalau kita (guru kimia) mau mengajar menggunakan software gratis namun powerfull pasti akan memilih linux dengan ketersediaan aplikasi yang jumlah dan variasinya banyak sekali dan dapat dipilih menyesuaikan keperluannya. Saya sudah menggunakannya seperti yang pernah saya ulas pada tulisan:
Sebagai guru kimia memang sangat dimanja dengan menggunakan aplikasi kimia gratis. Tapi fakta membuktikan bahwa belum banyak guru kimia dan juga guru lainnya yang familiar dengan linux. Saya kira mereka belum banyak tahu saja atau memang enggan karena merasa nyaman dengan software yang ia pakai selama ini. Tinggal mau mencoba saja atau tidak.
Kembali ke bahasan Chempup. Beberapa software yang terbundel tersebut antara lain:
§  GElement – Tabel periodik dengan banyak informasi pada setiap unsur yang disajikan
§  ChemCalc – link utility web berbasis java utility yang dapat digunakan untuk kepentingan perhitungan berat formula (Mr), analisis CHN, dan distribusi isotop.
§  Nomen – sebuah program untuk membuat struktur 2D dari nama zat kimia kita berikan
§  JChemPaint ­ Pembuat struktur kimia 2D yang berbasis java
§  BKChem – editor struktur zat kimia 2D yang diperluas (baru akan tersedia!)
§  JMol – Penampil (viewer) molekul secara 3D. Applet ini pernah sedikit saya bahas disini.
§  Avogadro – Pembuat melekular 3D yang powerfull, dengan optimasi medan-gaya dan simulasi dinamika molekular
§  ChemTool – Sebuah file spreadsheet yang dibuat secara khusus untuk kalkulator pengkonversi mol dan massa zat
§  Gnotebook – Sebuah file spreadsheet yang dapat digunakan untuk aktivitas laboratorium.
Apapun kelebihan dan kekurangan kita sebagai pengguna tentu senang karena semakin banyak alternatif untuk kita manfaatkan pada proses pembelajaran kimia di kelas atau aktivitas yang mendukung pembelajaran itu sendiri.
Tertarik ingin tahu lebih lanjut dan ingin mencobah, silahkan download/mengunduhChempup dari situs resminya. Silahkan register lebih dulu jika tidak diijinkan langsung download dari situs ChemToolBox. File iso tersebut berukuran 520 MB. Setelah diunduh silahkan dibakar (di-burn) ke CD dan siap digunakan. Ingat atur bios untuk booting pertama dari CD Drive atau USB drive.
Sebelumnya saya menyarankan untuk membaca pengantar sedikit dari web penyedia chempup itu di http://chemtoolbox.com/index.php/about-chemtoolboxcom.html
Demikian semoga bermanfaat.
Sulit menggunakan Linux?
Ternyata tidak juga. Silahkan baca artikel ini.

Membuat Linux Live USB Dengan Linux Live USB Creator

Dengan semakin banyak dan berkembangnya Sistem Operasi Linux, terutama banyaknya distro Linux gratis yang bisa kita gunakan seperti Ubuntu, Kubuntu, Fedora, PCLinuxOS dan lainnya, mungkin membuat sebagian yang belum pernah mencoba penasaran. Bagi pengguna Windows, ada alternatif untuk mencoba tanpa harus install di komputer, dengan menggunakan USB Flashdisksaja.
Sebelumnya saya juga pernah mengulas tentang Membuat Bootable Linux dalam USB Flashdisk dengan software UNetBootin. Kini ada alternatif software lain yang lebih mudah dan juga mempunyai beberapa kelabihan lain, yaitu Linux Live USB Creator ( disingkat LiLi ).
Linux Live USB Creator mendukung berbagai distro Linux, selengkapnya bisa dilihat di Supportes Linuxes. Selain bisa membuat bootable USB Linux, dengan Lili ini, kita juga bisa membuat Linux langsung berjalan di windows tanpa harus booting. Dibanding UNetBootin, penggunaannya juga lebih mudah.

5 Langkah Mudah

Untuk membuat Bootable Linux dalam USB, software ini memberikan 5 langkah mudah. Ketika menjalankan pertama kali, langsung tampil ke-5 langkah ini dengan penjelasan yang mudah diikuti. Berikut tampilan awal program ini : 

Penjelasan Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1.      Pilih USB Flashdisk yang akan di isi dengan Linux, USB harus dengan Format FAT atau FAT32. Jika USB sudah FAT atau FAT32, kita tidak perlu mem-formatnya.
2.      Langkah ini adalah memilih sumber distro Linux, bisa dari CD-ROM, file ISO yang sudah ada di hardisk atau jika kita punya koneksi internet yang cepat, pilih Download (langsung download dari internet)
3.      PERSISTENCE, merupakan pengaturan besarnya space USB yang akan digunakan untuk menyimpan data, konfigurasi yang kita ubah atau jika kita nanti ingin menginstall software tambahan di linux USB ini. Jika ini tidak di isi ( 0 MB), maka Linux di USB tetap bisa dijalankan, tetapi perubahan data di linux tidak akan tersimpan. Serta kita tidak bisa menyimpan data di linux dan menginstall software tambahan lain.
4.      Langkah 4 ini ada 3 pilihan : yang pertama apakah file-file yang diuat akan di sembunyikan (hidden), kedua apakah USB akan di format ( semua data akan hilang) dan ketiga untuk membuat versi portable di windows (perlu koneksi internet)
5.      Langkah terkhir adalah CREATE, klik icon halilintar warna kuning untuk mulai proses pembuatan. Sebelumnya kita bisa mengatur opsi tambahan dengan klik tombol OPTIONS
Setelah langkah 5 selesai, maka USB kita sudah berisi Linux dan siap kita coba. Restart komputer dan atur BIOS agar booting pertama kali membaca USB Flashdisk. Di rekomendasikan memasang USB di port komputer bagian belakang.

Penjelasan tentang PERSISTENCE

Dengan adanya fitur Persistence, setelah kita booting dan menjalankan linux, maka segala perubahan (setting) atau penambahan file bisa tersimpan di USB. Kita juga bisa menginstall software di linux dan software ini akan tersimpan meski kita restart komputer atau booting ulang.
Jika Persistence ini di isi 0 MB, maka perubahan setting atau data di linux (misalnya mengubah theme/tampilan, wallpaper dsb) akan hilang ketika kita menjalankan ulang Linux di USB. Dan sampai artikel ini ditulis, jika kita menjalankan Linux USB ini secara langsung dari windows ( dengan VirtualBox ), maka fitur Persistence belum bekerja.

Membuat Versi Portable di windows

Di langkah ke 4 terdapat pilihan untuk membuat Linux bisa langsung dijalankan di windows tanpa harus booting. Tetapi jika ini dipilih, installasi akan memerlukan koneksi internet untuk download software tambahan, yaitu VirtualBox ( besarnya sekitar 68 MB). Dengan koneksi yang terbatas, tentu ini akan merepotkan, apalagi jika belum selesai tetapi proses pembuatan gagal di tengah jalan.
Alternatifnya, jika ingin membuat versi Windows, kita bisa download VirtualBox secara terpisah dari link ini.Selanjutnya Extract (atau buka virtual box) dan letakkan semuanya di USB yang sudah berisi linux yang sudah dibuat.
Setelah di extract ke USB akan ada folder bernama VirtualBox. Selanjutnya kita tinggal membuka folder ini dan menjalankan file Virtualize_This_Key.exe.

ChempUp

Apa yang dimaksud ChemPup?
ChemPup adalah sistem software yang unik yang diciptakan dari Puppy Linux dengan berbagai program kimia. Saat ini tersedia ChemPup-1.0.1 dan 1.0.1-ChemPup-lite.
.


fitur:
Kantor Produktivitas:
OpenOffice.org-3.0 - office suite produktivitas penuh kompatibel dengan MS Office JabRef - referensi manajer yang syncs dengan OOO3
Firefox - browser web

Kimia Program:
GElemental - tabel periodik dikemas dengan informasi pada setiap elemen
Nomen - alat nomenklatur sederhana
JChemPaint - kimia Editor struktur 2D
JMol - kimia penampil 3D struktur dan kekuatan-lapangan pengecil
Avogadro - 3D struktur kimia pembangun dengan built-bidang yang berlaku dan simulasidinamika molekul
OpenBabel - kimia file-jenis konverter
SciFinder Cendekia - jurnal ilmiah online database (harus memiliki file site.prfditambahkan dari administrator sekolah)
ChemTool dan GNotebook - spreadsheet template dengan persamaan kimia yang berguna, konversi, dll


Kenapa Chemp Up?
ChemPup diciptakan dari Puppy Linux 4.2.1 yang sangat kecil, fleksibel, portabel dan sistem operasi lengkap. Bagaimana itu sangat berbeda dan berguna?

1. ChemPup beban seluruh sistem ke dalam memori RAM.
Meskipun proses ini memakan waktu sedikit lebih lama untuk boot (tergantung padakonfigurasi hardware) akhirnya berjalan sangat cepat pada bahkan rendah-spec (lama)komputer.

2. Anda tidak pernah harus menginstal ChemPup di komputer manapun.
Itu benar! Instalasi Tidak Diperlukan. Cukup boot dari CD atau USB flashdrive ChemPup. Lihat Panduan Cepat Mulai ChemPup untuk informasi lebih lanjut.

3. Anda dapat menginstal ChemPup ke sebuah partisi hard-drive (lanjutan).
Hal ini dapat dilakukan dengan dua cara, "penuh" atau "hemat" pilihan instalasi. Sebuah"hemat" instal dianjurkan karena dapat diinstal pada diformat NTFS hard-drive sepanjang sisi MS Windows. 

Hal ini memerlukan beberapa pengetahuan tambahan dan penggunasangat dianjurkan untuk berkonsultasi di dokumentasi www.puppylinux.org sebelum mempertimbangkan opsi ini. Satu-satunya keuntungan yang signifikan adalah bahwa CDatau DVD tidak lagi diperlukan saat boot-up jika ChemPup telah diinstal.



Screen Shots:
GElement - Complete Periodic Table

JChemPaint - 2D Structure Editing


JMol - 3D Structure Viewing and Minimizing

Avogadro - 3D Chemical Builder and Minimizer with many Templates

OpenOffice3.0 - Office Productivity Suite (compatible with MS Office)

Extras (standard with Puppy Linux 4.2.1)

(http://chemtoolbox.com/index.php/about-chemtoolboxcom.html)

Selasa, 22 November 2011

Linux itu [TIDAK] Gratis ...!!!

23 November 2011
Pernahkah Anda mendengar suatu pernyataan yang mengatakan bahwa Linux itu gratis ? Saya yakin ... semua pengguna komputer, baik yang belum, sedang, akan atau telah menggunakan Linux pasti pernah mendengar pernyataan semacam ini.
Benarkah Linux itu gratis ...???
It's not about Free ... it's FREEDOM
Linux itu Free ... begitu banyak pernyataan yang sering kita dengarkan. Kata Free jika diartikan dalam bahasa Indonesia ternyata mempunyai 2 arti, yaitu gratis dan bebas. Kata gratis dan bebas jelas berbeda artinya. Misalnya kata Free Sex ... pernahkah Anda mengartikannya sebagai sex gratis ... ? Tentu saja tidak, karena dalam hal ini free sex mempunyai arti sex bebas yang artinya jelas sangat berbeda dengan sex gratis.
Nah, sayangnya di Indonesia ternyata banyak orang lebih suka mengkaitkan Linux dengan arti kata gratis, bukannya bebas atau merdeka. Padahal ... Richard Stallman - pendiri Free Software Foundation (FSF), dalam bukunya Free as in FREEDOM - lebih mengkaitkan Linux dengan kata bebas atau merdeka, bukannya gratis.
Jadi, Linux - menurut pendiri FSF - bukanlah berbicara tentang Free (Gratis), tapi Freedom (Kebebasan).
Kesalahan tentang Linux yang terus berlanjut
Namun ... entah mengapa di Indonesia kata kebebasan dan kemerdekaan ternyata lebih sulit diucapkan daripada kata gratis. Tidak mengherankan jika sampai sekarangpun masih cukup banyak penggiat Linux yang lebih suka menyebutkan Linux itu Gratis daripada Bebas atau Merdeka.
Tapi sebetulnya, sedikit banyak hal ini bisa kita mengerti ... karena ternyata usaha untuk memasyarakatkan Linux di Indonesia memang bukanlah pekerjaan mudah. Banyak pengguna komputer di Indonesia yang sudah terbuai dan terlelap dengan kenyamanan penggunaan perangkat lunak bajakan dan bahkan sudah terikat erat pada belenggu perangkat lunak seperti halnya pecandu rokok atau narkotika yang susah melepaskan ketergantungannya.
Itulah sebabnya mengapa kata gratis lebih banyak dipakai untuk memperkenalkan Linux daripada kata bebas atau merdeka. Karena pada kenyataannya memang lebih mudah untuk menyodorkan sesuatu yang gratis daripada mengajak seseorang untuk berjuang melepaskan diri dari kenyamanan yang sudah mengikat dan membelenggunya selama berpuluh-puluh tahun.
Mengapa Linux dikomersilkan ?
Pertanyaan berikutnya ... kalau Linux memang gratis, mengapa harus dikomersilkan ?
Apakah diperbolehkan dan pantas memperdagangkan sesuatu jika ternyata itu bisa kita dapatkan secara gratis ...?
Sebelum menjawabnya, coba Anda jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
  • Pernahkah Anda melihat situs yang memperdagangkan CD / DVD Linux ...?
  • Pernahkah Anda melihat majalah tentang Linux dijual toko-toko buku ...?
  • Pernahkah Anda melihat penerbit buku ternama menjual buku-buku Linux ?
  • Pernahkah Anda membaca penawaran pelatihan Linux yang ternyata tidak murah harganya ...?
Apa jawaban Anda ...? Tidak pernah ...? Bohong ...!!!
Bahkan di situs inipun Anda jelas-jelas bisa melihat CD/DVD/Buku Linux dijual ... dan tidak diberikan secara gratis.
Bahkan kalau mau diperpanjang lagi, daftar pihak yang mengkomersilkan Linux ternyata sangat panjang, dan juga sudah merambah ke perusahaan skala multinasional. Tidak percaya ...?!!!
Mengapa perusahaan besar menjual Linux ?
Coba simak daftar perusahaan besar berikut ini yang telah mengkomersilkan Linux :
  • Motorola, Panasonic, HTC, Samsung, OpenMoko, Accton, Grundig, DLink, Haier, dan masih banyak lagi telah menjual ponsel berbasis Linux (lihat di situs Linux Devices)
  • HP, Dell, Everex, Asus, Acer dan masih banyak perusahaan komputer lainnya menjajakan Linux untuk komputernya.
  • Disney/Pixar, Dreamworks, Sony, ILM dan banyak studio film lainnya menggunakan Linux untuk memproduksi film-filmnya. Apakah Anda bisa melihat film-filmnya secara gratis ... ? tentu saja tidak. Bahkan untuk melihat film bajakannyapun Anda tidak bisa mendapatkannya secara gratis.
  • Google - si raksasa mesin pencari - ternyata menggunakan Linux untuk komputernya, tapi mengapa juga ikut mengkomersilkan produknya (baca : AdWords) ?
    So, what open-source software does Google use itself? 
    DiBona: We use the Linux kernel. We've got the GNU tools, we use a lot of the compiler collection from the Free Software Foundation (FSF). We use some Apache libraries--we don't use the Apache Web servers so often, but we do use a lot of their libraries. We use a lot of OpenSSL and OpenSSH. We use languages like Python and C. We use a fair amount of MySQL, all kinds of things.
  • Microsoft - si raksasa perangkat lunak yang menganggap Linux sebagai kanker - ternyata kemudian juga mengkomersilkan Linux melalui tangan rekanannya, Novell.
Jadi ... kalau Linux memang Gratis, mengapa begitu banyak pihak yang mengkomersilkannya ...? Apakah layak dan pantas mengkomersilkan 'barang gratisan' seperti Linux ?
Linux itu [TIDAK] Gratis
Betul ... Linux itu [pada dasarnya memang] Gratis ...!
Namun untuk mendapatkan sesuatu yang gratispun terkadang tidak bisa kita dapatkan secara gratis ... Bingung ?!! Contoh berikut memperjelas apa yang dimaksud diatas :
  • Request CD Linux ke Canonical : bayar akses Internet dan listrik plus biaya pos
  • Minta CD Linux dari Pemerintah : dananya dari mana ? pejabat ... ? enggaklah, semua itu dibayar dari duit rakyat.
  • Download Linux langsung dari Internet : bayar akses Internet dan listrik plus kemudian burning ISOnya ke CD/DVD
  • Pesan CD/DVD dari toko Linux : bayar beberapa ribu sampai ratusan ribu bahkan jutaan rupiah
  • Copy CD/DVD Linux dari teman : bayar CD/DVD kosong dan listrik untuk burning
  • Langganan Majalah Linux : bayar beberapa puluh ribu rupiah setiap bulan
  • Belajar dari buku Linux : keluar duit buat beli di toko-toko buku
  • Belajar dari tempat pelatihan Linux : lagi-lagi bayar, dan biasanya tidak murah
  • Iklan di Google Adwords yang ternyata juga pakai Linux : siapa bilang gratis ...?
  • Beli Motorola Krave yang Linux-based : bayar juga bro .. mana ada yang gratis ?
  • Beli Asus EeePC yang juga Linux-based : gratis ...? bisa ...! nanti saya minta Asus jadi sponsor situs PC LINUX buat bagi-bagi EeePCLinux gratis :)
Apakah Anda masih yakin bahwa Linux itu 100% gratis ... ? Atau Anda masih tetap ngotot menginginkan Linux secara gratisseperti yang terjadi di percakapan ini (lucu tapi cukup menjengkelkan, dan sayangnya hal seperti ini banyak ditemui di Indonesia :).
Jelas sudah bahwa apa yang didengung-dengungkan sebagai Linux itu Gratis adalah suatu kebohongan besar. Jangan pernah percaya kalau ada yang berkata Linux itu gratis. Untuk mendapatkan Kebebasan dan Kemerdekaan Linux jelas ada harga yang harus dibayar. Apalagi jika Anda ingin meraih kebebasan dan melepaskan diri dari belenggu perangkat lunak bajakan, tentu saja ada perjuangan yang tidak akan pernah bisa Anda dapatkan secara gratis.
Bahkan bangsa kitapun harus berjuang keras untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan. Hal yang sama juga berlaku bagi kita jika ingin mendapatkan Kebebasan dan Kemerdekaan Linux. Anda harus berani berjuang untuk melepaskan diri dari kenyamanan yang telah disediakan oleh perangkat lunak bajakan selama berpuluh-puluh tahun. Ada harga yang harus Anda bayar untuk meraih Freedom (Kebebasan dan Kemerdekaan), dan tentu saja itu tidak bisa didapatkan secara Free (gratis).
Percayalah teman ... perjuangan itu perlu. Terbelenggu 28 tahun (baca Sejarah Sistem Operasi Dari Dos, Windows sampai Linux) bukan berarti kita harus menyerah kalah pada keadaan dan menjadikannya sebagai alasan untuk terus terikat pada belenggu kenyamanan perangkat lunak bajakan. Bahkan setelah 350 tahun-pun kita masih bisa bangkit meraih kebebasan dan kemerdekaan.
Namun ... tentu saja kita tidak perlu mengulang kesalahan itu sekali lagi. Cukup sudah 28 tahun untuk terbelenggu, Anda tidak perlu menunggu 350 tahun lagi. Perjuangan untuk meraih Kebebasan dan Kemerdekaan ini memang berat dan tentu saja tidak Gratis. Namun, jika Anda ingin melihat Indonesia Bangkit, mulailah dari diri Anda sendiri, mulailah dengan membebaskan isi komputer Anda dari belenggu perangkat lunak bajakan.
Jadi ... sekali lagi jangan pernah percaya kalau ada yang berkata Kebebasan dan Kemerdekaan Linux itu Gratis.
Linux ... Free as in FREEDOM
Imagine a place …
Where everything is possible
Where everyone can fly
Be Linux ... Be Free
(linux.or.id)